Dateng lagi nih cerita dari gue, gue teringat kejadian ini karena semalem gue kembali mengalami kejadian yang hampir sama dengan kejadian ini, walaupun tidak sepenuhnya sama, tapi Beliau kembali menemui gue semalam.
Bali 2009/2010, Malam itu badan gue tiba-tiba panas tinggi, tapi aneh karena badan gue menggigil tanpa henti. Entah kenapa walaupun badan gue panas tinggi, tapi gue merasa kedinginan, gue menggigil sejadinya. dan menarik selimut untuk menutupi badan gue.
Ditengah sakit yang gue rasakan, mata gue perlahan terpejam dengan sendirinya, gue mendapati kamar gue seperti sedang ramai dan penuh sesak. Entah dari siapa, apa, atau darimana "mereka" datang, gue mampu merasakan semakin lama kamar ini semakin penuh sesak.
Suara mereka tidak begitu jelas, dan bukan seperti suara manusia, tapi lebih seperti suara dengkuran nafas binatang. Perasaan gue semakin kacau, gue yang sedang sakit, tidak bisa berbuat banyak dengan apa yang terjadi di kamar ini. Hingga akhirnya kesadaran gue hilang dan gue terbangung pada sebuah tempat yang lebih menyerupai tanah lapang namun tidak ada setitik pun cahaya disana.
Gue kaget sejadinya, dan tidak tau harus pergi kemana. Kedua mata gue hanya berusaha mencari tau sejauh mereka dapat melihat. Tapi tetap saja tak satupun ada yang terlihat. Hingga akhirnya terdengan ribuan bahkan ratusan ribu langkah kaki datang mendekat kearah gue. Suara-suara kaki itu sangat menakutkan, dan terkesan penuh amarah seperti layaknya ratusan ribu pasukan dimedan tempur yang haus dengan darah dari para musuh-musuhnya.
Hingga akhirnya gue dikagetkan dengan kedatangan seorang pria tua, berpakain serba hitam, bersorban hitam, dan membawa sebuah tongkat ditangan kanannya. Beliau datang dari balik gelapnya keadaan disekitar gue. Tapi sangat aneh, dengan munculnya Beliau, suara-suara langkah kaki itupun hilang entah kemana.
Beliau datang dengan wajah yang ramah, tersenyum hangat pada gue, dan mengucapkan salam. Gue hanya terdiam, dan tidak tau harus berbuat apa. Hingga akhirnya gue kembali dikagetkan dengan datangnya ribuan bahkan mungkin ratusan ribu binatang berwarna hitam dibelakangnya. Mereka secara bersamaan dan serentak mendekat kearah pria tadi, dan semakin lama jumlahnya semakin bertambah.
Gue mencoba untuk memperjelas pengelihatan gue, dan ternyata, yahhh,,,binatang-binatang itu adalah macan kumbang, dengan tubuh yang berwarna hitam legam, tatapan mata penuh amarah dan sanggup membuat tunduk nyali lawan yang berada di depan mereka.
Pria itu kembali mendekati gue, dan kembali mengucap salam. Konsentrasi gue pecah, dan seketika itu juga pandangan gue kembali tertuju pada pira yang berdiri dihadapan gue ini. Gue menjawab salam dari beliau, dan akhirnya gue memberanikan diri untuk lebih mendekat. Kamipun berbicara dan gue bener-bener teringat dengan pesan yang beliau sampaikan saat itu.
"Kamu tidak usah takut cucuku, berdirilah dibelakangku agar tidak 1 pun "mereka" yang ingin menyakitimu dapat menyentuhmu tanpa melewati kami yang berada disni".
Gue bingung dan jujur tidak mengerti dengan maksud dari kalimat yang keluar dari bibir Beliau, hingga akhirnya aku berdiri dibelakang beliau dan saat itu juga satu per satu macan kumbang itu berdiri mengelilingiku. Mereka membuat lingkaran disekitarku, dengan pandangan yang tetap mengarah kedepan.
Disaat itulah mataku tertuju pada titik dimana mata mereka memandang. Dan gue kembali kaget dengan pandangan yang ada di hadapan gue. Dihadapan kami berdiri beberapa sosok yang sangat menyeramkan, dengan penggambaran wajah bukan wajah manusia, namun beberapa dari mereka bertubuh layaknya manusia.
Dari cara mereka berdiri menghadap kami, aku bisa melihat bahwa mereka tengah bersiap untuk menyerang, entah apa yang terjadi, satu persatu dari mereka maju menyerang dengan penuh nafsu dan amarah. Tapi disaat yang bersamaan juga satu persatu dari mereka terjatuh, tersungkur ditanah dan hilang begitu saja seperti asap.
Disaat 4 dari mereka sudah tersungkur dan menghilang, keadaan sempat menjadi tenang, tidak ada lagi yang mencoba untuk maju menyerang dan hanya berdiam pada posisinya. Hingga akhirnya datang 1 sosok dimana sosok tersebut berbadan besar, memiliki 2 tanduk dikepalanya, mata nya yang bulat melotot tajam kearah kami. Dengan membawa sebuah senjata yang menurut gue lebih menyerupai golok, dia perlahan melangkah maju dan ingin menyerang.
Diikuti oleh beberapa sosok dibelakangnya pria itu maju dengan langkah teratur dan datang kepada kami dengan amarah sejadi-jadinya. Gue hanya bisa diam melihat mereka maju menyerang, jujur gue takut, gue merasa tidak memiliki tenaga sedikitpun, bahkan untuk menggerakkan bibir dan meminta tolong. Badan gue dipenuhi keringat yang menetes sangat deras.
Hingga saat mereka sudah sangat dekat, Pria tua yang berada didepan gue menghentakkan tongkat yang ia pegang sebanyak 3x ke tanah. Dan seketika itulah satu persatu macan kumbang yang berada di samping gue berlari secepat kilat kearah sosok-sosok yang datang menyerang itu. Semakin lama jumlah yang berlari semakin banyak, satu persatu sosok itu di terkam dan di gigit bahkan di cakar-cakar oleh macan-macan itu.
Gue hanya diam, bengong dan melongo melihat kejadian yang saat itu ada di depan mata gue. Dan dalam sekejap mata satu persat sosok itu tersungkur dan menghilang. Mereka Hilang! hilang dan pergi entah kemana. Sampai akhirnya gue benar-benar tersadar saat gue dengan suara ledakan yang cukup kuat dari luar jendela kamar gue. Dan disaat itu juga mata gue terbuka, dan sejenak gue tersentak karena mencium bau anyir darah dikamar gue, Yaaa !!! Bauuu Darahhh !!!! Kamar Gue Dipenuhi Aroma Anyir Darah !!!!
Gue hanya bisa terduduk, gue linglung, dan bingung, apa yang sebenarnya terjadi tadi. Mimpikah gue ? Berhayalkah gue ? Berhalusinasi kah gue ? Namun yang pasti, saat terbangun gue merasa badan gue sangat ringan, suhu tubuh gue normal, walaupun badan gue basah karena bercucuran keringat. Dan karena terbangun, gue kemudian menghidupkan lampur kamar gue, dan melihat kearah jam, ternyata saat itu baru jam 2 malam. Dan karena badan yang sudah enakan, gue terbangun untuk melakuan Solat Malam.
Sekian cerita dari gue, semoga pembaca terhibur :)
0 komentar:
Posting Komentar