(Hari Pertama)
Libur semester emang waktu yang tepat untuk berlibur, karena menurut gua itu libur yang panjang semasa masih sekolah. Akhirnya gua jadi pencetus untuk kegiatan kemah sama temen2 sekelas gua.
Jadwal disusun, duit udah terkumpul yang tujuannya nanti sebagai dana untuk kemah.. Senangnya...
Hari H pun tiba, semua berkumpul di rumah temen gua yang jadi tempat dropnya perlengkapan kemah, jadi biar semua bisa ikut bawa barang2 untuk kemah.
Peralatan Cek, Konsumsi Cek, Dana Cek, Kendaraan Cek, Anggota Cek. Kami pun berangkat menuju sebuah bumi perkemahan di daerah gua. 1 per 1 kendaraan di nyalahkan dan kami pun berangkat.
Setelah sampai di tujuan, gua sebagai orang yang di tunjuk sebagai ketua oleh temen-temen gua, langsung melihat kesebuah tempat yang entah kenapa tempat itu gua pilih sebagai tempat mendirikan tenda. Padahal tempatnya peling jauh dari tempat tenda-tenda laen, dan tempatnya tepat di bawah pohon-pohon damar yang besar-besar.
Skip. tenda pun berdiri, kami mulai mencari kayu bakar untuk persiapan perapian malam hari dan untuk keperluan memasak tentunya. gua mulai membagi-bagi tugas, ada yang tugas memancing ikan (Bumi Perkemahannya deket Danau), ada yang menjaga tenda dan mempersiapkan tempat memasak, dan gua memimpin team untuk mencari kayu bakar.
Medan pedataran tinggi dan hutan Damar memudahkan gua mencari stok kayu bakar,karena banyak ranting-ranting kering yang berserakan disana, setelah terkumpul semua, gua balik ke tenda.
Hari semakin sore, dan matahari semakin tenggelam. Karena sudah dekat waktu Sholat, gua bermaksud untuk sholat di dalam tenda, karena masjid cukup jauh dari tempat perkemahan.
gua meminta semua temen-temen gua untuk tinggal di luar sebentar, karena gua akan beribadah (Indahnya Keragaman). gua kemudian mempersiapkan semuanya.
Di tengah Sholat gua, ke-khusukan sholat gua diuji, sekelebat bayangan kain putih melintas saat gua Rukuk di Rakaat ke-1. Tapi gua ga mau terganggu, gua fokuskan ke sholat gua.
Akhirnya sholat pun gua selesaikan. gua duduk mengambil posisi dzikir (posisi mulut tenda menghadap Barat-Timur, dan di ikat di antara 2 pohon besar, jadi gua dapat melihat seluruh bagian tempat kemah yang berada di sebelah barat). Sebelum memulai dzikir,tiba2 dari luar tenda terdengar suara lagu . Dimana lagu itu diawali dengan suara kuntilanak.
Gua tersentak karena langsung mendapat feel yang ga enak setelah mendengar lagu tadi. gua kembali memfokuskan diri untuk memulai dzikir.
Ternyata yang gua rasakan benar-benar terjadi, saat dzikir dimulai entah kenapa jagut gua seolah-olah ada yang mengangkat, seolah-olah gua disuruh melihat kedepan.
Gua tetep melawan,tapi akhirnya gua ikuti kekuatan itu dan melihat kedepan gua. Astagfirullahaladzim, tepat setelah gua melihat kedepan, terlihat sangat jelas penampakan sosok wanita berbaju putih, berambut kusut, bermata hitam pekat berdiri tepat di sebelah pohon besar yang gua gunakan sebagai tiang penyangga tenda, wanita itu berdiri tidak lebih dari 3 meter dari tempat gua dzikir. Saat itu waktu terasa berenti, wanita itu menatap tajam kearah gua, raut muka yang menyeramkan dan aura kemarahan terpancara jelas dari wajahnya.
Entah apa tujuannya menampakkan diri ke gua, yang pasti tersirat kesedihan bahkan cenderung kemarahan di wajahnya, tak sampai 5 menit wanita itu menghilang. gua kemudian melanjutkan dzikir gua.
Di tengah-tengah dzikir gua, gua mendapat bisikan suara yang entah datang dari mana dan dari siapa. gua di beritahukan bahwa aktifitas teman-teman gua diluar telah menggangu wanita tadi, dan gua di mintakan tolong untuk memberi tahu mereka. gua juga di sarankan untuk mengambil segelas air putih kemudian membaca salawat dan menyiramkannya ke atas tenda kami. Subhanallah.
Akhirnya dzikir gua terselesaikan, gua bergegas keluar dan memberi tau temen-temen gua kejadian tadi. temen gua langsung sontak terkejut, gua sedikit menghardik ketemen gua yang memutar lagu tadi, karena justru lagu itulah awal penyebabnya. Si pemutar lagu kemudian meminta maaf kepada gua (gua sih bilang ke dia, jangan minta maaf ke gua, karena kesalahan dia bukan pada gua, melainkan pada wanita tadi).gua lalu balik kedalam tenda dengan membawa segelas air mineral dan kemudian mengikuti saran dari suara yang gua dengar tadi.
Di tengah-tengah perbincangan gua dengan temen-temen gua, gua merasakan hawa yang sama saat gua melihat sang wanita itu tadi. gua bener-bener merasakan ia duduk di sebelah gua tepat disebelah gua. Karena tidak berani menoleh, gua kemudian memejamkan mata dan berusaha berkomunikasi dengannya, tapi apa daya kemampuan gua tak bisa sampai sana, gua hanya seorang remaja biasa yang tidak mengerti dunia Gaib. Tapi dalam pejaman mata gua, gua mampu melihat sosok wanita itu, sangat jelas seperti saat pertama gua ngeliat penampakannya. Namun kali ini penampakannya berbeda, meski wajahnya masih menyeramkan, tapi tersirat kebahagiaan dari wajahnya, yang entah apa artinya. Allahualam.
gua kemudian melanjutkan perbincangan gua dengan teman-teman gua. Dengan tetap mengingatkan untuk menghormati alam dan penghuninya kepada teman-teman gua. Karena hari semakin larut ditambah hujan, gua dan temen-temen gua memutuskan masuk ketenda.
Itulah pengalaman dihari pertama gua berkemah.
Continued To Part II
Libur semester emang waktu yang tepat untuk berlibur, karena menurut gua itu libur yang panjang semasa masih sekolah. Akhirnya gua jadi pencetus untuk kegiatan kemah sama temen2 sekelas gua.
Jadwal disusun, duit udah terkumpul yang tujuannya nanti sebagai dana untuk kemah.. Senangnya...
Hari H pun tiba, semua berkumpul di rumah temen gua yang jadi tempat dropnya perlengkapan kemah, jadi biar semua bisa ikut bawa barang2 untuk kemah.
Peralatan Cek, Konsumsi Cek, Dana Cek, Kendaraan Cek, Anggota Cek. Kami pun berangkat menuju sebuah bumi perkemahan di daerah gua. 1 per 1 kendaraan di nyalahkan dan kami pun berangkat.
Setelah sampai di tujuan, gua sebagai orang yang di tunjuk sebagai ketua oleh temen-temen gua, langsung melihat kesebuah tempat yang entah kenapa tempat itu gua pilih sebagai tempat mendirikan tenda. Padahal tempatnya peling jauh dari tempat tenda-tenda laen, dan tempatnya tepat di bawah pohon-pohon damar yang besar-besar.
Skip. tenda pun berdiri, kami mulai mencari kayu bakar untuk persiapan perapian malam hari dan untuk keperluan memasak tentunya. gua mulai membagi-bagi tugas, ada yang tugas memancing ikan (Bumi Perkemahannya deket Danau), ada yang menjaga tenda dan mempersiapkan tempat memasak, dan gua memimpin team untuk mencari kayu bakar.
Medan pedataran tinggi dan hutan Damar memudahkan gua mencari stok kayu bakar,karena banyak ranting-ranting kering yang berserakan disana, setelah terkumpul semua, gua balik ke tenda.
Hari semakin sore, dan matahari semakin tenggelam. Karena sudah dekat waktu Sholat, gua bermaksud untuk sholat di dalam tenda, karena masjid cukup jauh dari tempat perkemahan.
gua meminta semua temen-temen gua untuk tinggal di luar sebentar, karena gua akan beribadah (Indahnya Keragaman). gua kemudian mempersiapkan semuanya.
Di tengah Sholat gua, ke-khusukan sholat gua diuji, sekelebat bayangan kain putih melintas saat gua Rukuk di Rakaat ke-1. Tapi gua ga mau terganggu, gua fokuskan ke sholat gua.
Akhirnya sholat pun gua selesaikan. gua duduk mengambil posisi dzikir (posisi mulut tenda menghadap Barat-Timur, dan di ikat di antara 2 pohon besar, jadi gua dapat melihat seluruh bagian tempat kemah yang berada di sebelah barat). Sebelum memulai dzikir,tiba2 dari luar tenda terdengar suara lagu . Dimana lagu itu diawali dengan suara kuntilanak.
Gua tersentak karena langsung mendapat feel yang ga enak setelah mendengar lagu tadi. gua kembali memfokuskan diri untuk memulai dzikir.
Ternyata yang gua rasakan benar-benar terjadi, saat dzikir dimulai entah kenapa jagut gua seolah-olah ada yang mengangkat, seolah-olah gua disuruh melihat kedepan.
Gua tetep melawan,tapi akhirnya gua ikuti kekuatan itu dan melihat kedepan gua. Astagfirullahaladzim, tepat setelah gua melihat kedepan, terlihat sangat jelas penampakan sosok wanita berbaju putih, berambut kusut, bermata hitam pekat berdiri tepat di sebelah pohon besar yang gua gunakan sebagai tiang penyangga tenda, wanita itu berdiri tidak lebih dari 3 meter dari tempat gua dzikir. Saat itu waktu terasa berenti, wanita itu menatap tajam kearah gua, raut muka yang menyeramkan dan aura kemarahan terpancara jelas dari wajahnya.
Entah apa tujuannya menampakkan diri ke gua, yang pasti tersirat kesedihan bahkan cenderung kemarahan di wajahnya, tak sampai 5 menit wanita itu menghilang. gua kemudian melanjutkan dzikir gua.
Di tengah-tengah dzikir gua, gua mendapat bisikan suara yang entah datang dari mana dan dari siapa. gua di beritahukan bahwa aktifitas teman-teman gua diluar telah menggangu wanita tadi, dan gua di mintakan tolong untuk memberi tahu mereka. gua juga di sarankan untuk mengambil segelas air putih kemudian membaca salawat dan menyiramkannya ke atas tenda kami. Subhanallah.
Akhirnya dzikir gua terselesaikan, gua bergegas keluar dan memberi tau temen-temen gua kejadian tadi. temen gua langsung sontak terkejut, gua sedikit menghardik ketemen gua yang memutar lagu tadi, karena justru lagu itulah awal penyebabnya. Si pemutar lagu kemudian meminta maaf kepada gua (gua sih bilang ke dia, jangan minta maaf ke gua, karena kesalahan dia bukan pada gua, melainkan pada wanita tadi).gua lalu balik kedalam tenda dengan membawa segelas air mineral dan kemudian mengikuti saran dari suara yang gua dengar tadi.
Di tengah-tengah perbincangan gua dengan temen-temen gua, gua merasakan hawa yang sama saat gua melihat sang wanita itu tadi. gua bener-bener merasakan ia duduk di sebelah gua tepat disebelah gua. Karena tidak berani menoleh, gua kemudian memejamkan mata dan berusaha berkomunikasi dengannya, tapi apa daya kemampuan gua tak bisa sampai sana, gua hanya seorang remaja biasa yang tidak mengerti dunia Gaib. Tapi dalam pejaman mata gua, gua mampu melihat sosok wanita itu, sangat jelas seperti saat pertama gua ngeliat penampakannya. Namun kali ini penampakannya berbeda, meski wajahnya masih menyeramkan, tapi tersirat kebahagiaan dari wajahnya, yang entah apa artinya. Allahualam.
gua kemudian melanjutkan perbincangan gua dengan teman-teman gua. Dengan tetap mengingatkan untuk menghormati alam dan penghuninya kepada teman-teman gua. Karena hari semakin larut ditambah hujan, gua dan temen-temen gua memutuskan masuk ketenda.
Itulah pengalaman dihari pertama gua berkemah.
Continued To Part II
0 komentar:
Posting Komentar