Cerita yang dimuat dalam blog ini berdasarkan pengalaman pribadi penulis...Dan sepenuhnya menjadi hak cipta penulis...jika ingin memuat ulang silahkan kontak penulis...Terima Kasih!! Agustus 2013 ~ Si KBR
Protected by Copyscape Duplicate Content Finder

Please Enjoy Your Nightmare!!!

Place Of The Nightmare!!!!

Bali - 2009 (Expedisi Rumah Citarum)

Sebuah rumah tua dan angker yang tak pernah ditempati semenjak pemiliknya meninggal karena pembantaian, menjadi tempat Expedisi gua kali ini

Aku Melihat Ragaku Yang Tertidur

My Experience Of Astral Projection!!!

Orbs Goa Giri Putri

Kenangan Indah Saat Berada Di Goa Giri Putri!!

Selasa, 13 Agustus 2013

Jerit Perih Bayi Hasil Aborsi

Jerit Perih Bayi Hasil Aborsi

Kejadian ini sebenarnya sudah cukup lama gue alami, antara tahun 2011 / 2012 lalu, yang pasti cukup membuka mata gue bahwa semakin banyak kerugian yang akan ditimbulkan, dari ketidakmampuan kita bertanggung jawab atas apa yang telah kita lakukan.

Sore itu, terdengar kabar bahwa di sebuah lahan kosong yang terletak tidak terlalu jauh dari rumah gua, ditemukan mayat bayi dengan jenis kelamin laki-laki yang beberapa anggota tubuhnya telah hancur. 

Dari bekas koyakan yang ada di tubuh bayi tersebut, nampak bahwa koyakan itu berasal dari gigitan binatang, yang di perkirakan adalah gigitan dari anjing-anjing liar yang memang cukup banyak di lingkungan gue. Entah siapa yang melakukan, namun jasad bayi itu di bakar begitu saja di pinggir jalan, entah apa tujuannya, namun dari bau yang di keluarkan, tidak dapat di pungkiri bahwa itu adalah jasad seorang manusia.

Entah siapa yang tega melakukan hal itu, tapi yang pasti, selain kejam, tindakan itu benar-benar tidak manusiawi, mengaborsi bayi dan membuang begitu saja di lahan kosong milik orang. Selain menyebarkan bau yang tidak enak, kejadian menggemparkan pun terjadi, selain yang di alami oleh beberapa warga, gue sendiri pun mendapat "hadiah" yang tak terduga dengan kejadian ini.

And the story begin....

Setelah gemparnya berita ditemukannya bayi itu di lingkungan gue, suasanya tidak banyak yang berubah, semua aktifitas terjadi seperti biasa. Tapi gue yang selalu pulang malam, karena setelah bekerja gue harus kuliah, mau tidak mau harus melewati jalan itu agar bisa sampai kerumah gue.

Dan ternyata akhirnya pun terjadi, apa yang sebenarnya tidak ingin gue alami. Dihari ke-2 setelah kejadian ditemukannya mayat bayi itu, seperti biasa gue harus pulang lewat jam 12 malam, dan gue pun memacu pelan motor gue. Selain karena tempat kuliah yang cukup dekat dari rumah, gue juga tidak suka memacu motor terlalu kencang tanpa alasan yang mengharuskan gue memacu kencang kendaraan gue.

Aktifitas di tempat kerja, dan juga di kampus membuat gue terlupa akan kejadian yang telah terjadi kemarin. Lelah yang gue rasakan, memacu otak gue dan hanya satu hal yang gue ingat, yaitu cepat-cepat pulang kerumah dan kemudia beristirahat. Sepanjang jalan hanya hal itu yang gue fikirkan, sambil menghisap sebatang rokok, gue lewati sedikit demi sedikit jalan gue menuju rumah.

Rasa lelah, keingingan beristirahat, dan rasa nyaman gue berkendara seketika berubah menjadi rasa yang begitu aneh dan ga bisa gue ungkapin disaat gue sampai di mulut gang lokasi kejadian itu. Seketika rasa yang mencekam begitu menusuk gue rasain. Entah apa dan gue masih terlupa dengan kejadian itu, meskipun begitu, kewaspadaan gue tingkatkan, gue ga mau "kecolongan" karena melonggarkan kewaspadaan.

Sampailah gue pada jarak 10 meter dari lokasi kejadian, sayup-sayup gue dengar suara tangisan, yaa,,tangisan,,,dan semakin lama semakin jelas, suara itu adalah suara tangis bayi yang memekik seperti bayi yang tidak mendapat susu dari ibunya.
Saat itu gue masih terlupa dengan kejadian yang terjadi dihari sebelumnya, dan gue hanya berfikir bahwa suara bayi itu berasal dari salah satu rumah, yang memang di gang itu cukup padat penduduk.
Tapi semua berubah, pandangan gue terbelalak, jantung gue berdetak sangat kencang, gas motor gue perkecil dan akhirnya gue hentikan sesaat setelah mata gue menangkap gambaran pada sebuah titik didepan mata gue. Kejadian yang ga bakal pernah bisa lu bayangkan, apa yang bakal lu lakuin disaat lu ngalamn apa yang gue alamin.Tak jauh dari tempat gue mengehentkan motor gue, terlihat sebuah benda kecil melayang dan terbang mendekati gue. Awalnya dari kejauhan gue berusaha memacu fikiran gue bahwa yang mendekati gue itu adalah binatang.
Namun, kenyataan tak bisa berbohong, sesosok kepala bayi, yang mungil, menangis menjerit, dengan warna kulit memerah, dan tanpa bagian tubuh lain melayang, mendekat kearah gue. Yaaa..benar, itu adalah kepala bayi , dan hanya kepalanya, tanpa anggota tubuh yang lain melayang, terbang mendekat kearah gue. Pekik tangis bayi itu benar-benar membuat bulu kuduk gue meringding. Perasaan gue benar-benar kacau saat itu, entah apa yang sebanarnya gue rasakan, sedih, marah, kaget, dan bingung harus melakukan apa, bercampur menjadi satu.
Secepat kepala bayi itu terbang mendatangi gue, secepat itu juga otak gue mengingat kejadian sehari sebelumnya, gue teringat apa yang terjadi sehari sebelum kejadian yang gue alami itu, dan celakanya, gue bingung dengan apa yang harus gue lakukan.

Sampai akhirnya, seperti tersentil, kesadaran gue berbalik, dan perlahan gue mulai melakukan hal-hal kecil sedikit demi sedikit. Gue matikan motor, gue standar, dan gue pun mengeluarkan rokok yang ada di kantong gue. Gue bakar rokok , kemudian gue duduk sambil melihat tepat kearah kepala bayi itu.

Sekejap, kepala bayi itu berada tak lebih dari 2 langkah di depan gue. Kepala bayi itu tampak kebingungan, dan menangis sejadi-jadinya, tangisannya sanggup menggores hati siapapun yang mendengarnya. Entah apa yang diinginkan, kepala bayi itu berdiam cukup lama didepan gue, sampai akhirnya gue minta dia untuk pergi, dan perlahan dia pergi meninggalkan gue.

Tak lama setelah kepala bayi itu berbalik dan menjauh dari gue, sebuah suara terdengar , berbisik tepat disebelah telinga gue. Dan suara itu tidaklah jauh dari telinga gue. "Lihatlah,,, betapa kasihan bayi itu, menangis, kedinginan, kebingungan, dia tidak tahu kemana harus pergi, seluruh anggota tubuhnya tidak lengkap, dan yang lebih memilukan, dia kebingungan mencari ibunya, ibu yang telah melahirkannya, ibu yang telah menelantarkannya, dan ibu yang telah MEMBUNUHNYA!!"

Sekejap suara itu hilang, dan gue hanya bisa menangis didalam hati gue, melihat apa yang telah gue alami, dan benar-benar menjadi pengalaman yang berharga buat gue. Anak adalah titipan Allah kepada kita, hendaknya kita jaga, kita rawat, bukan kita perlakukan seperti binatang, bahkan binatangpun sayang pada anak-anaknya..

Sekian cerita dari gue.

Wassalam

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More